Akhir minggu kemarin tepatnya hari Sabtu, 18 Maret 2023, Kelurahan Lenteng Agung Jakarta mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kompetisi internasional terkait kebersihan lingkungan. Kegiatan tersebut bertajuk “SPOGOMI WORLD CUP 2023 INDONESIA STAGE” dimana kegiatan tersebut berasal dari Jepang dengan penyelenggara dari Yayasan The Nippon Foundation.
Kegiatan ini bekerjasama dengan acara Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Selatan untuk mempromosikan Desa Wisata Kedung Gede yang masuk kedalam 300 desa wisata pilihan Kemenpar dari 17.000 desa wisata yang tersebar di Indonesia. Yang mana diharapkan kegiatan kebersihan lingkungan ini mendorong peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif lokal di tempat acara berlangsung.
Kegiatan SPOGOMI sendiri adalah sebuah kegiatan yang sudah berlangsung sejak 2008 dengan konsep “memungut sampah juga olahraga” (Spo = Sport/Olahraga, Gomi = Garbage/Sampah), dan pada bulan November 2023, akan diadakan SPOGOMI WORLD CUP perdana, dimana Indonesia merupakan salah satu negara yang akan berlomba dengan 19 negara lainnya.
Menurut pihak Yayasan The Nippon Foundation, Indonesia merupakan negara pertama yang mengadakan penyisihan untuk Spogomi World Cup bulan November nanti, sehingga acara kemarin langsung dihadiri oleh pihak Yayasan The Nippon Foundation dan mereka berterima kasih karena animo dan antusias masyarakat Indonesia terhadap lomba ini sangat besar.
Ada 31 tim yang berlomba dari berbagai kalangan, dari mulai ibu-ibu PKK, komunitas, masyarakat sadar sampah hingga anak-anak usia sekolah turut serta mengikuti kegiatan lomba ini. Mereka dituntut untuk memungut sampah sebanyak-banyaknya dalam 1 jam, kemudian di pilah sesuai kategori, dan ditimbang untuk mendapatkan poin tertinggi.
Setiap tim ini terdiri dari 3 orang, bisa pria atau wanita, dewasa atau anak-anak, yang pasti mereka adalah warga negara Indonesia. Kemudian mereka diberikan peta area pemungutan, alat jepit sampah, dan kantong plastik khusus yang memiliki warna per kategori sampah untuk menampung sampah yang mereka pungut.
Perwakilan Yayasan The Nippon Foundation, Mr. Takayasu Udagawa, menyampaikan bahwa “kegiatan Spogomi merupakan kegiatan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan agar global warming dapat diatasi dengan baik” sebagai bagian dari sambutan pembukaan kegiatan ini, pihaknya juga menyampaikan bahwa Spogomi memiliki slogan “Change For The Blue” agar laut di dunia bisa kembali biru dan bisa kita wariskan kepada generasi selanjutnya.
Slogan tersebut juga diucapkan oleh Ms. Natsuko Murakawa sebagai perwakilan Spogomi World Cup 2023 dan Bapak Ahmad Hasan, Lurah Lenteng Agung, selaku tuan rumah untuk melepas para peserta dari garis start di Kedung Gede hingga mencapai garis finish.
Setelah melalui rangkaian kegiatan Spogomi World Cup Indonesia 2023 tersebut, akhirnya diumumkan siapa pemenang lomba yang nantinya akan berangkat ke Jepang mewakili Indonesia, mereka adalah tim BERLIAN “BERaksi peduLI untuk lingkungAN” yang beranggotakan Ibu Nuraini, Ibu Siti Haroyani dan Ibu Neneng Sofiati, warga yang ternyata aktif sebagai nasabah bank sampah di Kelurahan Lenteng Agung. Menurut informasi yang diterima, seluruh anggotanya merupakan ibu rumah tangga dan menjadi penyetor rutin sampah kepada bank sampah untuk kebutuhan sehari-hari.
Menanggapi hal tersebut Kasudin Parekraf Jakarta Selatan, Bapak Rus Suharto menyampaikan “dengan terpilihnya perwakilan Indonesia dari Lenteng Agung, diharapkan hal tersebut dapat mendorong kesadaran masyarakat Lenteng Agung, khususnya Jakarta Selatan terhadap lingkungan yang berdampak pada potensi pariwisata. Karena jika tempatnya bersih, orang pun akan nyaman berkunjung”.
Menurut informasi yang disampaikan panitia, dalam kegiatan Spogomi selama 1 jam ini, jumlah total sampah yang terkumpul mencapai berat 132 kg. Kegiatan ini akhirnya ditutup oleh Ms. Maho Yoshino dari Yayasan The Nippon Foundation, “Saya tidak sabar untuk menunggu pengumuman pemenang lomba perwakilan dari Indonesia ke Spogomi World Cup 2023 di Jepang” dan acara-acara lainnya seperti pembagian doorprize, dan kesenian betawi hingga sore hari.
